Rabu, 08 Desember 2010

Lebaran Part II (Cling!! aku tag melihat kaca itu)

Lanjut lagi ne.

tak terlalu lama Ganes dirumah Tria, dia sudah harus pergi kerumah seseorang yang tak lain adalah pacarnya.

tetapi sebelum Ganesa pergi, dia terus menunggu dan melihat ke luar jendela. barangkali pacarnya udah jemput .

dan, saat ganes merenung, menunggu, dan melihat.

ecth ecth ecth melintas seorang gadis cantik, yang tak lain adalah teman lama kami saat SMP.

ganes berteriak memanggil kami, "hei, ada welly, bagus banget rambutnya!".

dengan tergesah-gesah, kami semua langsung mendekat ke sebuah jendela.

karena saya juga ingin melihat kejadian langkah itu, akhirnya saya pun mendekati mereka.

tapi tak disangka-sangka.

tak diduga-duga.

Jetarrrrrrrr!!!! dubraaakkkk!!!!

karena tak hati-hati, saya pun menabrak sebuah kaca jendela.

dalam pikiran saya saat itu. "saya akan mengeluarkan kepala saya, saya kira kaca jendela itu adalah pintu yang terbuka".

ech ternyata ech ternyata itu kaca jendela yang baru saja di lap oleh Tria.

wadowhhhh.... Cling!!!!!!! saya tak melihat kaca itu, su.er dah, saya kira thu pintu. untung aja thu kaca g' pecah.

dengan seketika suasana dirumah Tria berubah, penuh dengan tawa (alias mentertawakan saya saat itu). tapi anehnya saya pun ikut tertawa.

dengan saleb yang masih melumuri luka diwajahnya, Resi pun ikut tertawa terbahak-bahak, seolah lupa akan luka di wajahnya.

saleb yang awalnya sudah mulai mengering pun retak seolah seperti putih telur yang dioleskan di wajah.

semua terpingkal-pingkal, sampai tawa pun sudah tidak menyerupai tawa,

melainkan tangisan karena tertawa terbahak-bahak membuat kami mengeluarkan air mata.

kakak perempuan Tria pun ikut tertawa.

waduuuuh, bayangin thu gimana malunya saya saat itu.

saat tawa sudah mulai terhenti, ech tiba-tiba.....

tawa itu pun terdengar lagi, karena mengingat ekspresi saya pada saat menabrak kaca.

heuh malu malu malu tapi lucu juga sih kalo diingat.

pokoknya hari itu kami semua cukup terhibur akibat kejadian-kejadian dirumah Tria.

g' papa dech walaupun hari itu saya yang menjadi korbannya.

"YANG PENTING HAPPY".

Sebenarnya cerita di part II ini kurang menghibur, karena saat saya membuat catatan ini, saya sedang tidak ada ide cerita.

tapi, tunggu aja catatan selanjutnya. Lebaran Part III (Tiara dan Ridho Roma Versi Kemeja kotak-kotak putih bergaris hitam). :)

kaca saat dibersihkan. (mungkin) hhh
Read More >>

Jumat, 24 September 2010

Lebaran Part I (Kecelakaan antara Tiara, Resi, dan Bapak-bapak)

Hi Dionry...
Dionry, Lebaran kemaren biasa-biasa aja sih.
tapi waktu lebaran ke-2, Resi ma Tiara kecelakaan gara-gara ditabrak bapak-bapak, dan parahnya mereka hanya diberi uang ganti rugi sebesar Rp. 3orb, tragis banget g' thu?
akhirnya mereka berdua harus dilarikan ke rumah Tria, sebelumnya mereka mampir sebentar ke apotik untuk membeli obat dengan uang seadanya. Dengan luka yang memenuhi hampir 1/4 wajahnya, Resi mengendarai sepeda motornya dengan perlahan karena Tiara yang saat itu belum bisa mengendarai sepeda motor.

dreed dreed dreed, handphone ku berbunyi, dengan nada sms ala Korea, aku terima sms dari Tria yang mengabarkan bahwa : "Resi ma Tiara kecelakaan".

Ibu sedang tidur dikamarnya.
aku meminta izin untuk pergi kerumah Tria untuk melihat keadaan Resi dan Tiara. Ibu memberi izin, sembari menyuruhku menutup pintu depan.

Dengan rasa cemas, aku pun menggas sepeda motorku, dreeeen dreeen dreeeen......
ku kendarai sepeda motorku dengan kencangnya, dan hanya dalam waktu beberapa menit aku sudah sampai dirumah Tria.

@Rumah Tria.
aku disambut oleh ibu dan adik Tria.
dug dug dug, suara kaki Tria menghentak tangga rumahnya.
Tria turun dari tangga bak putri sang raja. kemudian Tria mengajakku naik keatas.
dan..... betapa terkejutnya diriku saat wajah Resi yang cukup parah lah, 1/4 bagian wajahnya terluka getu.
Tik Tok.. Tiba-tiba datanglah Ganisya dengan membawa kue untuk calon mertuanya. Ganisya pun terkejut melihat keadaan Resi. Tapi Ganisya tidak terlalu terkejut melihat Tiara karena Tiara hanya luka sedikit di kakinya.

-to be continue.....

Zhintya Evi Anggraini
Read More >>

Minggu, 29 Agustus 2010

/(-_-)\

I want to move, change schools again. but I've sat on a bench of three high school classes. I want to move anymore like I used to elementary school. because I have a friend who wanted more. hahahahah:)
Read More >>

Minggu, 01 Agustus 2010

MENCINTAI SESUATU YANG TAK PASTI

Awalnya
ku hanya mendengar namamu
disebut-sebut oleh teman-temanku
Ku tak menyangka bahwa
ku sekarang tlah mulai mengagumimu

tapi ku tak dapat berbuat apa-apa
kau hanyalah sesuatu yang tak pernah pasti
sesuatu yang tak mungkin kumiliki
kau hanyalah sesuatu
yang mungkin
hanya hadir dalam setiap malam
di mimpiku

(tulisan g' jelas ne. cz lagi kehabisan kata-kata) hhh :)
Read More >>

Minggu, 18 Juli 2010

TERINGAT MASA ITU

TERINGAT MASA ITU

kala ku berdiri
menatap sebuah buku catatanku
ku mulai teringat betapa
indahnya masa laluku
yang telah ku lalui
bersama teman-temanku

bangunan tua yang dulu
terlihat tak ada nyawanya
sekarang..
seperti hidup kembali
mulai berbenah diri

kini aku tak pernah lagi mengunjungimu
aku hanya dapat menatapmu dari kejauhan
bangunan yang dulu terlihat menyenangkan
bagiku dan teman-temanku
kini sangat terasa asing bagiku

karena aku dan temanku
mungkin
mungkin tak pernah lagi untuk
menginjakkan kaki ke halaman depanmu lagi

bermain di lapanganmu yang luas
membiarkan diri kami bersantai
dibawah pohon-pohon rindangmu
berlarian kesana-kemari tanpa kau menghalangi kami

mungkin hanya akan terlintas sedikit
kenangan masa lalu
kenangan saat kami duduk di bangku Sekolah Dasar
saat-saat kami dengan leluasanya bermain bersama teman-teman
yang kami cintai

dimana para guru dengan sabarnya
memberikan ilmu yang mungkin
tidak akan kami lupakan
sampai kapanpun

teringat masa itu
masa yang indah
masa yang tak kan ku lupakan
aku sayang kalian semua
teman-teman
para guru
yang senantiasa menemaniku
di sekolah ku tercinta.


karya : Zhintya Evi Anggraini

puisi ini saya persembahkan kepada teman-teman dan guru-guru saya ketika saya bersekolah di SD Negeri 2 Sukajadi, Palembang.

Read More >>