Kamis, 15 September 2011

This is My Choice :)

Teknik Arsitektur.
Akhirnya inilah jalan yang ku pilih. Bukan dokter, bidan, farmasi ataupun jurusan kesehatan yang lainnya. Dari awal, memang inilah yang ku inginkan. Tapi aku juga ingin membahagiakan orang-orang yang ada di sekelilingku, yang menginginkanku menjadi seorang dokter. OK, aku pun saat itu mencobanya walau sedikit berat. Aku tetap mencoba, mulai dari mengikuti ujian SNMPTN. Pada ujian ini aku turuti semua yang diinginkan orang-orang yang ada di sekitarku, aku memilih Kedokteran Umum dan Ilmu Kesehatan Masyarakat di salah satu PTN di negeri ku. Tapi memang bukan nasibku lulus disana, aku pun gugur. Sebelumnya, sebenarnya, aku sudah mendapatkan kemudahan dari sekolah melalui jalur undangan, tapi itu ku lepas begitu saja, karena aku ingin memilih kedokteran.
 Tapi, keinginanku untuk membahagiakan mereka belum sirna walau harus memendam keinginanku menjadi seorang arsitektur. Aku mencoba mendaftar di salah satu instansi kesehatan, saat itu aku sempat memilih jurusan Kebidanan dan Farmasi. Memang bukan nasib ku disini, aku pun gugur. Tapi masih ada satu lagi harapanku untuk membahagiakan mereka, USM. Yeah, melalui jalan terakhir inilah mungkin aku bisa membahagiakan mereka. Tapi untuk kali ini aku memilih jurusan yang memang aku inginkan, walau itu menjadi opsi yang kedua. Pilihan pertama tetap aku bebankan pada Kedokteran Umum, sedangkan yang kedua adalah Teknik Arsitektur. Mungkin memang keinginanku sudah sangat kuat untuk menjadi arsitektur, walau harus beberapa kali ku kubur dalam-dalam keinginanku itu demi membahagiakan mereka, akhirnya aku pun LULUS dan di terima di salah satu PTN di negeriku dengan jurusan Teknik Arsitektur.
 Aku mungkin tidak sedih saat Kedokteran Umum yang ku pilih tidak Lulus, karena memang itu bukan dari hatiku yang paling dalam. Tapi bagaimana perasaan mereka yang ada di sekelilingku yang mengharapkanku menjadi seorang dokter? Mungkin mereka sedikit kecewa, tapi akhirnya mereka pun menyadari dan menerimanya, karena This is my choice.
 Rasa bangga yang tak terkira saat memasuki kampus yang memang aku dambakan, melangkah dengan gagah, memakai jaket almamater yang wah, disambut sang mentari yang senantiasa menyinari setiap langkahku memasuki kelas dengan cahaya indahnya. Aku bangga menjadi Mahasiswa Teknik Arsitektur. Dan, disinilah aku mulai mengenal apa itu CINTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar